Kabar Trenggalek – Taufik Hidayat Ardi Saputra, Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, berusaha mengubah pemikiran masyarakat jika minyak jelantah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Taufik membuktikan bahwa minyak jelantah bisa dimanfaatkan untuk menjadi pemasukan ekonomi masyarakat.

Taufik adalah pemuda asal Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, kelahiran 15 Oktober 1992. Awalnya, Taufik sendiri tidak percaya jika minyak jelantah memiliki nilai ekonomi. Tapi, kini Taufik mampu mengumpulkan minyak jelantah dari kalangan pengusaha maupun rumah tangga, lalu dikirim kepada pabrik pengelola minyak jelantah yang membutuhkan.

“Awalnya, kita tidak langsung percaya kalau jelantah minyak itu bisa bernilai ekonomi. Berawal dari koordinasi, akhirnya saya percaya kalau jelantah bisa bernilai rupiah,” katanya saat dikonfrimasi melalui sambungan telepon.

Bagi Taufik, pemikiran bahwa minyak jelantah tidak bisa digunakan lagi itu sangat disayangkan. Pemikiran seperti itu membuat masyarakat memilih untuk membuang minyak jelantah. Terlebih, minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan.

Minyak jelantah merupakan limbah non-B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bisa berdampak buruk bagi kesehatan serta berdampak pada pencemaran lingkungan. Dampak membuang minyak jelantah sembarangan salah satunya dapat menyumbat saluran air. Akibatnya saluran air akan kotor karena menjadi tempat berkembang biak bakteri dan akan menimbulkan penyakit.Membuang minyak jelantah ke tanah juga bukan tindakan yang baik. Tanah akan menyerap gumpalan minyak jelantah dan menutup pori-pori tanah. Sehingga, tanah menjadi keras dan bisa menyebabkan banjir.